Community TB-HIV Care

Bandarlampung – Menjalani pengobatan bagi seorang pasien TB Resisten Obat (TB-RO), tidaklah mudah, butuh perjuangan, motivasi besar, dan juga dukungan dari keluarga agar proses pengobatan itu berjalan sesuai rencana hingga sembuh.

Hal tersebut diungkapkan Manager Kasus TB-RO SR TB Care Aisyiyah Lampung, Irma Syafitri, di sela-sela kegiatan Periodic Gathering DR TB Patient And Family, di Shelter, 16 Oktober 2020.

Dorong angka kesembuhan pasien TBC Manager Kasus (MK) TB-HIV Care ‘Aisyiyah Lampung adakan Periodic Gathering For DR-TB Patiens & Family dengan libatkan pasien TBC dan Keluarga pasien.

Resmi dibuka pukul 09.00 WIB tanggal 16 Oktober 2020 kegiatan ini direncanakan akan berlangsung selama 2 hari di Shelter TB-HIV Care ‘Aisyiyah Lampung, di ikuti oleh 25 peserta dari pasien TBC dan keluarga diharapkan mampu memberikan dorongan motivasi berobat.

Irma Syafitri MK TB Care ‘Aisyiyah Lampung menjelaskan fungsi dan hak guna pasien TBC di Shelter.

“Pasien tbc yang sekedar ingin berolahraga bisa main ke shelter disini kami sediakan beberapa alat olahraga seperti pimpong, meskipun harus terus meminum obat tetapi tidak boleh lupa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh” tutup irma.

Berbeda halnya dengan Munawarah selaku kepala SR Lampung saat menyampaikan materi Dukungan dan penguatan kepada pasien secara spiritual, pihaknya menjelaskan bahwa penting dalam melibatkan Allah SWT dalam kesembuhan.

“Selalu libatkan Allah SWT, senantiasa berdo’a dan mengingat Allah, karna pkesembuhan sebenarnya hanya datang dari pertolongan Allah SWT” tutup Munawarah.

Alasan umum pasien putus obat atau enggan berobat karena kurangnya dukungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal.

Sudiyanto selaku koordinator SR Lampung menegaskan peran penting keluarga dalam mengawal kesembuhan pasien, hal ini disampaikan saat menyampaikan materi Dukungan Psikososial kepada pasien terdampak TBC.

“Dukungan keluarga ini penting bagi kesembuhan pasien tbc karna keluarga yang paling tau dan memahami pasien tbc” kata sudi.