Home / Pringsewu / 890 Warga Pringsewu Diduga Menderita TBC, Tersebar di Seluruh Kecamatan

890 Warga Pringsewu Diduga Menderita TBC, Tersebar di Seluruh Kecamatan

Sebanyak 890 warga Kabupaten Pringsewu diduga mengidap penyakit TBC (Tuberkulosis), Jumlah tersebut yang dilaporkan kader Community TB-HIV Care Aisyiyah Pringsewu selama kurun enam bulan, Januari-Juni 2020.

Koordinator Program Community TB-HIV Care Aisyiyah Pringsewu M Iqbal WT mengungkapkan, jumlah orang terduga TBC tersebut tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Bumi Jejama Secancanan.

“Mayoritas usia terduga penderita antara 19 sampai 59 tahun, sejumlah 521 orang,” ungkap Iqbal ketika ditemui di acara CSO Coordination and Network At District Lavel, Kamis, 9 Juli 2029 di Aula Vila Novi Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.

Wasor (Wakil Asesor) TB Dinas Kesehatan Pringsewu Yuliana Nina Yuanita yang hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut mengungkapkan, bila TBC merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah.

Dia mengatakan, insiden penyakit TBC ini dari hasil penelitian ditemukan sebanyak 397 insiden per 100 ribu penduduk, atau sebanyak 4 orang per 1.000 penduduk.

“Indonesia menempati urutan ketiga dunia dalam hal kasus TBC,” ungkap Yuliana.

Ditambahkan Yuliana, cakupan pengobatan kasus TB di Bumi Jejama Secancanan selama 2019 kemarin mencapai 45 persen.

Sementara target untuk Provinsi Lampung sebesar 53 persen, Sedangkan angka succes rate pengobatan TBC di Kabupaten Pringsewu mencapai 98 persen.

Yuliana mengatakan, Dinas Kesehatan Pringsewu ke depan melakukan berbagai upaya dalam peningkatan penemuan dan pengobatan TB.

Di antaranya dengan memperbanyak skrining melalui pemeriksaan dahak dan atau TCM minimal 10 kali dari estimasi kasus.

Juga pendekatan spesifik pada keluarga penderita, rekan kerja, dan institusi.

Ia mengungkapkan rencana strategi penanggulangan TB, di antaranya dengan peningkatan peran serta komunitas, mitra, dan multisektor lainnya dalam eleminasi TB.

Ketua PD Aisyiyah Pringsewu Umi Kursiati mengatakan, bahwa kepala daerah Pringsewu telah mengeluarkan Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 58 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis.

Oleh karena itu, dia berharap supaya peraturan tersebut bisa menjadi cikal bakal terbentuknya peraturan daerah (perda).

Belum Dapat Ditumpas

Penyakit menular TBC merupakan penyakit yang sudah cukup lama menjangkit di dunia.

Kendati begitu keberadaannya belum dapat ditumpas.

Koordinator Program TB HIV Care Aisyiyah Provinsi Lampung Sudiyanto mengatakan, bila TB merupakan penyakit purba.

Lantaran sudah terlalu lamanya penyakit menular ini, masyarakat pun menanggapinya sudah biasa.

Padahal, TB salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian masyarakat dunia.

Dia mengungkapkan bahwa masyarakat di dunia peduli dengan penyakit menular ini karena dapat mengancam masyarakat di negara lain.

Mengingat penyakit menular dapat meruntuhkan sendi-sendi masyarakat, seperti halnya dampak ekonomi.

“Itu lah mengapa dari awal dunia mewaspadai penyakit menular,” tuturnya, Kamis, 9 Juli 2020.

Dia mengungkapkan, program TB HIV Care Aisyiyah berjalan di Lampung sejak 2009.

Kemudian masuk di Kabupaten Pringsewu pada 2017.

“Program seperti ini merupakan program stimulan yang berbatas waktu,” ungkapnya.

Ditambahkan Sudiyanto, di masa pandemi Covid-19 ini penanganan TB menjadi semakin tersisi.

Pasalnya, semua perhatian terpusat pada virus Corona. Padahal, menurut Sudiyanto, penyakit menular seperti TBC masih sangat mengkhawatirkan. (Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C)

Repost: https://lampung.tribunnews.com/

About admin

Check Also

Pelaksana Program ILS Pringsewu Gelar Refreshment Kader

Pringsewu – Inisiatif Lampung sehat (ILS) Kabupaten pringsewu gelar acara Refreshment Kader, kegiatan tersebut berlangsung …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *